Untuk memenuhi tugas
Softskill dengan mata kuliah Pengantar Teknologi Game, saya akan membahas
sekilas mengenai industri tentang Game di Indonesia serta Game dan bagian-bagiannya. Game dalam bahasa Inggris berarti permainan, sedangkan objek yang
melakukan permainan tersebut adalah pemain atau player
Industri Game Dunia dihantui Kehancuran
Industri game terus menerus diterpa kabar yang kurang
mengenakkan akhir-akhir ini. Setelah beberapa studio game besar menyatakan
tutup, turunnya penjualan software dan console game di Amerika Serikat serta
penurunan jumlah gamer di Amerika Serikat menjadi beberapa kabar yang kurang
bahagia bagi industri game.
Beberapa
faktor menjadi latar belakang perlambatan industri game. Faktor pertama adalah
melemahnya ekonomi global, khususnya disebabkan oleh krisis moneter di Eropa.
Kondisi ekonomi yang sulit ini menjadikan konsumsi game di dunia menurun dari
waktu ke waktu. Masyarakat lebih memilih membelanjakan uangnya untuk kebutuhan
primer dibandingkan membeli console atau software game.
Faktor
kedua adalah peristiwa gempa besar disertai tsunami di Jepang tahun lalu. Gempa
tersebut menyebabkan krisis ekonomi yang semakin parah di Jepang. Banyak
perusahaan di Jepang yang mengalami krisis saat ini (di antaranya adalah Sony
dan Sharp), salah satunya disebabkan menurunnya tingkat konsumsi masyarakat
Jepang.
Kedua
faktor di atas menjadi penyebab menurunnya konsumsi game. Hal ini karena pasar
terbesar game ada di Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Karena ketiga wilayah
tersebut mengalami krisis masing masing maka tak pelak kondisi tersebut turut
mempengaruhi industri game.
Faktor
ketiga yang tak kalah pentingnya adalah maraknya pembajakan software game.
Ketika tiga wilayah di atas mengalami penurunan penjualan game harapan industri
game sebenarnya ada pada China, India dan Indonesia yang memiliki jumlah
penduduk besar. Namun sayangnya konsumen di negara tersebut lebih memilih
menggunakan software bajakan dibandingkan membeli software asli. Mahalnya harga
software dirasakan menjadi sebab gamer di tiga negara tersebut memilih versi
bajakan. Hal itu tampak pada peringkat pembajakan di Indonesia pada per April
2012 mendapat peringkat ke sebelas berdasarkan data IDC, sebuah firma
penelitian.
Faktor
terakhir adalah beralihnya konsumen game dari perangkat console dan PC menuju
perangkat mobile. Tak dipungkiri popularitas smartphone dan tablet mempengaruhi
penurunan industri game inti (console gaming dan PC gaming) menjadi terhambat.
Harga software yang relatif lebih murah dan faktor kepraktisan yang mobile game
tawarkan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen game.
Faktor
di atas jika tak segera ditemukan solusinya akan mengancam keberlangsungan
industri game di dunia. Kehancuran berbagai perusahaan yang berkepentingan
dalam industri game menjadi tak terhindarkan bila terus dilanda penurunan
penjualan.
Lalu
apa yang harus gamer Indonesia lakukan untuk turut serta mencegah terjadinya
kehancuran industri game? Nampaknya Anda harus mulai belajar menggunakan
software asli ketika bermain game. Karena gamer sendirilah yang dirugikan
dengan turunnya industri game karena hancurnya industri game sama dengan
turunnya output game baru.
Game Developer Indonesia Unjuk Potensi di Indonesia bermain 2011
BANDUNG -
Ribuan orang memadati Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung pada gelaran
“Indonesia Bermain 2011” dengan menyuguhkan seputar industri games (permainan)
terbesar se-Indonesia yang digelar untuk pertama kali yang resmi dibuka Wali
Kota Bandung, Dada Rosada, Sabtu (22/10/2011).
"Indonesia bermain diharapkan bisa menjadi sarana kreasi dan edukasi, serta mengangkat potensi bermain secara positif, untuk membentuk sikap mental tangguh dan berdaya saing" ujar Dada. Ia juga mengingatkan bahwa bermain dengan cara positif bisa membentuk karakter yang lebih baik, selama itu tidak berlebihan.
Indonesia Bermain yang digelar selama dua hari ini menampilkan 150 digital dan mobile games, 180 boardgame dan cardgame, 15 publisher lokal dan internasional, dan lebih dari 25 perusahaan game developer dari Indonesia. “Indonesia Bermain akan menampilkan potensi besar dari semua jenis media permainan digital dan konvensional baik sebagai produk, maupun sebagai media kreatif bernilai tinggi,” ungkap Inisiator Indonesia Bermain, Eko Nugroho.
Tak hanya wali kota yang mengunjungi Indonesia Bermain, Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf turut pula mendukung perkembangan industri game dalam negeri dengan mengunjungi Indonesia Bermain dan berkeliling melihat game hasil karya anak bangsa.
“Saya percaya bahwa setiap jenis permainan, baik konvensional maupun digital bisa membentuk kebersamaan, dan kreativitas. Selain itu, semoga dengan diadakannya Indonesia Bermain 2011 ini, bisa mengingatkan kita sebagai orang tua untuk memenuhi hak anak-anak kita untuk bermain dan bisa belajar melalui permainan yang sifatnya positif" Ujar Dede.
Acara yang digagas oleh Game Developer asal Bandung Agate Studio, Kummara bersama Majalah Marketing dan AnimartDigi dengan dukungan penuh dari Nokia Developer ini, menyajikan beragam kegiatan seperti pameran produk game, area bermain, konferensi, kompetisi, dan pertunjukkan musik.
Pada area pameran dan area bermain disajikan beragam produk game dengan beragam potensinya. Pengunjung juga diberi kebebasan untuk menikmati semua permainan yang tersedia. Salah satunya adalah produsen board game Indonesia Kummara, disana pengunjung disajikan dengan beragam board game (papan permainan) yang unik dan menarik. Diantaranya board game dengan konsep tradisional, yakni keluarga Punakawan (Cepot, Petruk, Semar, dan Gareng).
Acara yang mengusung tema “When playing is good for your life” ini, mengadakan juga serangkaian konferensi seputar industri game dengan narasumber dari berbagai latar belakang dan profesi berbeda, bahkan di luar industri game. Namun, dengan satu pandangan, bahwa bermain itu merupakan aktifitas positif.
“Sudah selayaknya pihak pengelola kota memfasilitasi warganya untuk bermain, karena bermain adalah suatu kegiatan yang positif,” ungkap Arsitek sekaligus inisiator Indonesia Berkebun, Ridwan Kamil, saat menjadi pembicara pada rangkaian acara Indonesia Bermain. Menurutnya, bermain sangat baik bagi masyarakat di perkotaan, terutama untuk melepas stres.
Ada pula games idea competition (kompetisi ide permainan). Setelah melalui bermacam tahap, prototipe dari tiga finalis dari masing-masing kategori (conventional game, digital game, dan mobile game), akan direalisasikan menjadi produk game yang berkualitas. Khusus untuk ide terbaik kategori mobile game, akan menjadi pilihan game menarik di Nokia N9.
“Nokia Indonesia telah mendukung 10.000 pengembang aplikasi Indonesia melalui lebih dari 40 seminar, workshop dan kompetisi di 10 kota. Upaya itu telah menghasilkan lebih dari 1.000 aplikasi lokal yang tersedia di Nokia Store dan dapat di unduh oleh pengguna Nokia di seluruh Indonesia,” tutur Developer Manager Nokia Indonesia, Narenda Wicaksono.
Ia menuturkan, Nokia menyediakan OVIStore bukan hanya untuk mengangkat developer lokal sebagai raja di negeri sendiri, tapi juga untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke seluruh dunia. BNP/Aries Rachmandy
"Indonesia bermain diharapkan bisa menjadi sarana kreasi dan edukasi, serta mengangkat potensi bermain secara positif, untuk membentuk sikap mental tangguh dan berdaya saing" ujar Dada. Ia juga mengingatkan bahwa bermain dengan cara positif bisa membentuk karakter yang lebih baik, selama itu tidak berlebihan.
Indonesia Bermain yang digelar selama dua hari ini menampilkan 150 digital dan mobile games, 180 boardgame dan cardgame, 15 publisher lokal dan internasional, dan lebih dari 25 perusahaan game developer dari Indonesia. “Indonesia Bermain akan menampilkan potensi besar dari semua jenis media permainan digital dan konvensional baik sebagai produk, maupun sebagai media kreatif bernilai tinggi,” ungkap Inisiator Indonesia Bermain, Eko Nugroho.
Tak hanya wali kota yang mengunjungi Indonesia Bermain, Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf turut pula mendukung perkembangan industri game dalam negeri dengan mengunjungi Indonesia Bermain dan berkeliling melihat game hasil karya anak bangsa.
“Saya percaya bahwa setiap jenis permainan, baik konvensional maupun digital bisa membentuk kebersamaan, dan kreativitas. Selain itu, semoga dengan diadakannya Indonesia Bermain 2011 ini, bisa mengingatkan kita sebagai orang tua untuk memenuhi hak anak-anak kita untuk bermain dan bisa belajar melalui permainan yang sifatnya positif" Ujar Dede.
Acara yang digagas oleh Game Developer asal Bandung Agate Studio, Kummara bersama Majalah Marketing dan AnimartDigi dengan dukungan penuh dari Nokia Developer ini, menyajikan beragam kegiatan seperti pameran produk game, area bermain, konferensi, kompetisi, dan pertunjukkan musik.
Pada area pameran dan area bermain disajikan beragam produk game dengan beragam potensinya. Pengunjung juga diberi kebebasan untuk menikmati semua permainan yang tersedia. Salah satunya adalah produsen board game Indonesia Kummara, disana pengunjung disajikan dengan beragam board game (papan permainan) yang unik dan menarik. Diantaranya board game dengan konsep tradisional, yakni keluarga Punakawan (Cepot, Petruk, Semar, dan Gareng).
Acara yang mengusung tema “When playing is good for your life” ini, mengadakan juga serangkaian konferensi seputar industri game dengan narasumber dari berbagai latar belakang dan profesi berbeda, bahkan di luar industri game. Namun, dengan satu pandangan, bahwa bermain itu merupakan aktifitas positif.
“Sudah selayaknya pihak pengelola kota memfasilitasi warganya untuk bermain, karena bermain adalah suatu kegiatan yang positif,” ungkap Arsitek sekaligus inisiator Indonesia Berkebun, Ridwan Kamil, saat menjadi pembicara pada rangkaian acara Indonesia Bermain. Menurutnya, bermain sangat baik bagi masyarakat di perkotaan, terutama untuk melepas stres.
Ada pula games idea competition (kompetisi ide permainan). Setelah melalui bermacam tahap, prototipe dari tiga finalis dari masing-masing kategori (conventional game, digital game, dan mobile game), akan direalisasikan menjadi produk game yang berkualitas. Khusus untuk ide terbaik kategori mobile game, akan menjadi pilihan game menarik di Nokia N9.
“Nokia Indonesia telah mendukung 10.000 pengembang aplikasi Indonesia melalui lebih dari 40 seminar, workshop dan kompetisi di 10 kota. Upaya itu telah menghasilkan lebih dari 1.000 aplikasi lokal yang tersedia di Nokia Store dan dapat di unduh oleh pengguna Nokia di seluruh Indonesia,” tutur Developer Manager Nokia Indonesia, Narenda Wicaksono.
Ia menuturkan, Nokia menyediakan OVIStore bukan hanya untuk mengangkat developer lokal sebagai raja di negeri sendiri, tapi juga untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke seluruh dunia. BNP/Aries Rachmandy
Orang Indonesia di Balik Game "Assassin's Creed"
KOMPAS.com —
Seri video game dari Ubisoft yang kini telah mencapai judul kelima (Assassin's
Creed III) dikenal sebagai permainan yang menyajikan gameplay terbuka
di tengah tempat-tempat historis yang tervisualisasi dengan indah.
Dalam seri game ini pemain menjelajahi lokasi-lokasi bersejarah, seperti kota Istanbul pada zaman Ottoman, Roma dalam masa Renaissance, serta Amerika Serikat sewaktu dilanda perang saudara. Semuanya ditampilkan dengan detail lingkungan dan arsitektur yang akurat sesuai era masing-masing.
Untuk mewujudkan itu semua diperlukan kerja keras yang tidak sedikit, mulai dari riset sejarah, kunjungan ke lokasi yang sesungguhnya, hingga proses pengembangan lingkungan dalam game. Nah, di sinilah Richard Wych Bharata Setiawan, seorang kelahiran Indonesia, memainkan peranannya.
Dalam seri game ini pemain menjelajahi lokasi-lokasi bersejarah, seperti kota Istanbul pada zaman Ottoman, Roma dalam masa Renaissance, serta Amerika Serikat sewaktu dilanda perang saudara. Semuanya ditampilkan dengan detail lingkungan dan arsitektur yang akurat sesuai era masing-masing.
Untuk mewujudkan itu semua diperlukan kerja keras yang tidak sedikit, mulai dari riset sejarah, kunjungan ke lokasi yang sesungguhnya, hingga proses pengembangan lingkungan dalam game. Nah, di sinilah Richard Wych Bharata Setiawan, seorang kelahiran Indonesia, memainkan peranannya.

Lulusan Desain Komunikasi Visual Universitas Trisakti ini menjabat sebagai Level Artist di studio besar Ubisoft di Montreal, Kanada.
Sebagai perancang lingkungan game, Richard terlibat dalam pembuatan sejumlah game dalam seri Assassin's Creed, termasuk Brotherhood dan Revelations yang merupakan ekspansi dari judul Assassin's Creed II. Dia juga turut menangani proses desain dalam seri game populer lain bikinan Ubisoft, yaitu Prince of Persia.
Dari lokal ke mancanegara
Richard tidak serta-merta melompat ke Kanada begitu lulus kuliah. Pria yang akan segera menikah dalam waktu dekat ini mengawali kariernya sebagai desainer grafis di Forhet pada 2005. Lebih kurang setahun kemudian, dia bergabung dengan Matahari Studios—sebuah pengembang game lokal—sebagai special effects artist.
"Kebetulan, saya lalu dapat informasi bahwa Ubisoft akan membuka studio di Asia Tenggara," ujar pria yang mengaku belajar mendesain obyek-obyek dalam game secara otodidak ini.

Jadilah Richard mengajukan lamaran sebagai special effects artist. Tetapi, posisi yang diinginkannya itu ternyata tidak tersedia. Richard lantas nyemplung sebagai level artist danmodeller di Ubisoft Singapura pada tahun 2008 silam. Dia adalah salah satu dari dua orang Indonesia yang tergabung dalam tim awal studio Ubisoft Singapura yang berjumlah 25 orang.
"Ketika itu ada kejadian lucu di mana saya diminta mengisi form pekerjaan. Saya diberikan laptop, tetapi keyboardnya menggunakan bahasa Perancis. Lama sekali saya mengisinya karena harus mencari huruf yang tepat satu per satu, ha-ha-ha," ujar Richard sambil tergelak ketika mengenang pengalamannya tersebut. Maklum, Ubisoft adalah perusahaan asal Perancis. Rupanya mereka lupa membawa peralatan yang cocok untuk kawasan Asia Tenggara.
Tiga tahun bekerja di Singapura, Richard lantas pindah ke studio utama Ubisoft di Montreal, Kanada, di mana dia bermukim hingga kini.
Pengalaman Richard menggunakan keyboard berbahasa Perancis berlanjut dalam bentuk yang berbeda di Montreal karena bahasa Perancis adalah bahasa utama di kota itu. Richard pun makin getol belajar bahasa Perancis. "Sekarang sudah tidak kaku lagi berbahasa Perancis meskipun masih harus banyak belajar," ujarnya.
Pekerjaan kolosal
Melihat tampilan dunia dalam seri game Assassin's Creed yang luas dan begitu mendetail, dapat dibayangkan bahwa pembuatnya pastilah bekerja keras untuk merealisasikan lingkungan game dari gambaran konsep yang ditetapkan sebelumnya.
Di studio Ubisoft, sebagian besar tanggung jawab ini berada di pundak art director yang memberikan arahan seputar rancangan game pada sejumlah sub-bagian, termasukcharacter design dan level designer yang menjadi atasan Richard.
"Kalau diumpamakan, level designer membuat 'mangkuk' lingkungan dunia game berikut 'level box' yang mewakili obyek-obyek dalam dunia game. Level artist seperti saya kemudian mewujudkan dunia itu sesuai arahan," jelas Richard mengenai bidang pekerjaannya.
Dari situ, Richard bersama tim level artist memikirkan kira-kira arsitektur seperti apa yang sesuai dengan setting game, lalu bekerja membuat obyek-obyek dan lingkungan dalam game berdasarkan referensi yang didapat berikut limitasi interaksi dalam game yang ditetapkan oleh programmer.
Kadang proses ini bisa membuat pusing tujuh keliling. Richard memberi contoh salah satu level dalam game Assassin's Creed: Brotherhood yang menampilkan reruntuhan Colosseum di Roma, Italia, lengkap dengan ruang-ruang bawah tanahnya.

"Kami harus membuat Colosseum sesuai dengan keadaannya pada abad ke-15, tahun 1400-an, sementara gambar-gambar referensi yang tersedia hanya dari tahun 2000-an," ungkap Richard. Kendati demikian, nyatanya di tengah keterbatasan itu tim pengembang Ubisoft tetap berhasil memvisualisasikan desain Colosseum yang megah.
Ketika itu, Richard antara lain bertanggung jawab membuat setting dungeon atau ruang tahanan bawah tanah di Colosseum yang juga dipakai sebagai arena kejar-kejaran menggunakan kuda di dalam game. "Proses pembuatannya lama sekali, tapi ketika dimainkan dalam game, lima menit saja level-nya sudah lewat, ha-ha-ha," ucap Richard.
Dalam proses pembuatan game, Ubisoft menerapkan sistem milestone atau target pencapaian dalam kurun waktu tertentu. Jika sudah dekat waktu deadline, Richard kerap lembur demi merampungkan pekerjaan.
Tantangan dalam melakukan proses desain lingkungan game itu pun selalu mengalami eskalasi dari judul ke judul. Menurut Richard, ini karena Ubisoft selalu meminta rancangan yang lebih detail untuk game berikutnya. "Pengerjaan dari Assassin's Creed II keBrotherhood lalu setelah itu ke Revelations, misalnya, selalu harus disertai dengan peningkatan kualitas sehingga kami harus bekerja lebih giat lagi."
Saat semuanya sudah selesai, dunia game kemudian digabungkan dengan bagian-bagian lainnya, seperti karakter game hasil rancangan character artist dan fashion designer yang juga dibuat berdasarkan referensi faktual.
Hasil karya Richard bisa dilihat di serangkaian judul game dalam seri populer ini, mulai dariAssassin's Creed II, Assassin's Creed: Brotherhood, Assassin's Creed: Revelations,hingga yang terbaru Assassin's Creed III, yang tersedia untuk platform PC dan konsol game, seperti Xbox 360 dan PlayStation 3.
Gerilya
Richard mengaku menikmati bekerja di studio terbesar Ubisoft di Montreal. "Suasananya cair, kekeluargaan. Semua karyawan, misalnya, makan siang bersama tanpa memandang posisi atau jabatan."
Meski begitu, pria yang mengaku suka main game untuk melihat-lihat desain lingkungannya dan mencari inspirasi ini masih menyempatkan diri pulang ke Tanah Air dengan memanfaatkan waktu senggang antarpembuatan judul game.
"Kebetulan, sekarang lagi in-between, jadi bisa pulang ke rumah," ujar Richard ketika ditemui KompasTekno di sela-sela gelaran Indocomtech 2012 di Jakarta, November lalu. Saat itu, seri game terbaru yang turut ditangani Richard, Assassin's Creed III, memang telah rampung dan baru dirilis ke pasaran.
Soal industri game di Indonesia, Richard mengatakan bahwa sebenarnya terdapat banyak talenta berbakat di Tanah Air. Hanya saja, menurut Richard, di samping belum adanya investor besar yang berani mendanai pembuatan game seperti Assassin's Creed, ada hal lain yang sedikit mengganjal kemajuan dunia game Nusantara dalam mengembangkan game berskala besar.
"Banyak yang bagus, tapi kebanyakan dari mereka bergerak seperti pejuang gerilya zaman kemerdekaan, yaitu terpisah-pisah antardaerah. Seandainya saja bisa disatukan, tentu bisa kuat sekali," ujar Richard.
Bagaimana dengan para rekan seprofesi yang memutuskan untuk mengadu nasib di negeri orang, seperti Richard sendiri? Menurut dia, hal tersebut berkaitan dengan besarnya penghargaan atas karya mereka yang bisa diperoleh di luar negeri.
"Namanya juga memenuhi kebutuhan hidup. Di Indonesia banyak talenta pembuat game berkualitas internasional, tapi penghasilannya kurang. Seandainya keadaan itu berubah, pasti semua yang bekerja di luar negeri akan pulang kampung dengan senang hati," tandasnya.
Peran Game Designer dalam Pengembangan Game
Game juga dapat diartikan sebagai arena keputusan dan
aksi pemainnya. Saat ini perkembangan game sudah sangat pesat. Dalam pengembangan game, bagian-bagian
yang berperan antara lain :
–Game Designer : Format dan Behaviour dari Game
–Artist : Model-model, Textures, Animation
–Level Designer : Ruang atau Environment Game
–Audio Designer : Suara yang digunakan
–Programmer : Menuliskan Code
–Lain-lain Produksi, Management, Marketing
Namun saya hanya akan membahas lebih detail mengenai Game
Designer. Berikut ini adalah pembahasan Game Designer, Pengertian Game Engine
dan Contoh dari Game Engine .
Game Designer termasuk dalam pre-production
stage, yang berarti Game Designer bekerja sebelum Artist dan Programmer. Game
Designer adalah seseorang yang bertugas untuk membuat alur cerita atau
blueprint dari sebuah game yang akan dibuat. Hal ini bertujuan untuk memperkuat
daya analisis dan logika berpikir para pemainnya untuk pengambilan keputusan
sebaik mungkin. Sehingga pekerjaan artist dan programmer akan lebih terarah
dalam mengembangkan sebuah game. Untuk menjadi seorang game designer, kita
harus memperoleh keterampilan dalam memainkan banyak game meskipun bukan game
yang kita sukai. Langkah berikutnya yaitu mempelajari lebih lanjut dengan
membaca setiap buku, tidak hanya buku yang berisi tentang rancangan sebuah game
namun buku yang lainnya seperti buku pengetahuan umum, buku cerita dan yang
lainnya juga dapat diterapkan hingga menjadi sebuah rancangan game.
Genre adalah
konsep dari game yang harus dipahami oleh seorang Game Designer. Beberapa genre
yang umum dipakai yaitu Action, Adventure, Casual, Educational, Fighting,
Online Game, Puzzle, RPG, Simulation, Sport, dan Strategy.
Bagian-bagian pada Game Designer :
·
Lead
designer adalah orang yang bertanggung jawab
atas semua kinerja teamnya. Dia akan memimpin dan juga memastikan komunikasi
team berjalan dengan baik serta memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan.
·
Game mechanic designer adalah orang yang mendesain dan menyeimbangkan mekanika alur cerita
pada sebuah game.
·
Level designer or environment designer adalah orang yang bertanggung jawab dalam pembuatan misi game, level
game, fitur game dan lingkungan sekitar pada game.
·
Writer adalah
orang yang menulis dan memahami cerita dari game, dialog, komentar, dan cerita
cuplikan game.
Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam mendesain sebuah game yaitu :
1. Level Design : mendesain setiap level game termasuk fitur, tingkat
kesulitan, dan tema dari setiap level.
2. World Design : merancang dunia dalam game. Mulai dari latar tempat, waktu
dan tema keseluruhan dari game.
3. Game Writing : merancang setiap dialog, komentar dan jalan cerita dari
game.
4. User Interface Design : mendesain interaksi user dan segala feedbacknya,
misalnya saat kita mengetuk pintu, apa yang akan terjadi selanjutnya.
5. Content Design : mendesain karakter, barang, perlengkapan, misi, dan
lain-lain.
6. System Design : merancang game rules dan rumus-rumus yang digunakan secara
garis besar. Misalnya pada game Angry Bird, bagaimana game akan terjadi, apakah
menggunakan rumus parabola, atau lebih mengutamakan fitur physics, atau bahkan
kedua-duanya.
Beberapa
pertanyaan yang biasa dijadikan acuan oleh seorang Game Designer yaitu:
- Apa
saja yang akan menjadi aturannya?
- Bagaimana
tolak ukur penilaian gamenya (skor)
- Bagaimana
pergeseran tingkat kesulitan seiring dengan jalannya game?
- Apa
yang membuat game ini menyenangkan?
Beberapa
tugas yang biasanya dikerjakan oleh Game Designer diantaranya :
·
Membuat Mock-up game. Mock-up adalah
gambaran kasar/sketsa yang menggambarkan game seperti apa yang kita inginkan.
·
Membuat Storyboard, yaitu gambar berurutan
yang menunjukkan level dari tiap game atau menggambarkan adegan-adegan tiap
kejadian yang berbeda-beda.
·
Menentukan genre. Terkadang seorang Game
Designer membuat eksperimennya sendiri. Sering kali mereka mencoba
menggabungkan beberapa tipe genre menjadi sebuah game yang unik. Bisa jadi
mixing genre itu berbuah hasil yang baik, atau tidak jarang juga malah gagal.
·
Gameplay, deskripsikan apa yang akan player
lakukan di dalam game.
·
Fitur, buat daftar apa saja yang akan
menjadi fitur dalam game itu. Misalkan grafis yang tidak biasa, game play yag
menarik, dan lain-lain.
·
Setting, deskripsikan dunia gamenya.
Termasuk konsep art yang akan digunakan. Jika game ini kuat di storynya, maka
tambahkan fitur yang mempengaruhi jalan cerita.
·
Story, jika gamenya mempunyai jalan cerita,
maka berikan penjelasan mendetil. Perkenalkan karakter utama, identifikasikan
masalahnya, deskripsikan penjahatnya, dan jelaskan bagaimana hero akan
mengalahkannya.
·
Target audience, game ini akan dipasarkan
untuk remaja kah? Remaja pria atau wanita kah?
·
Hardware Platform, jelaskan untuk device
apa game ini akan dibuat. Apakah untuk PC, Console, Mobile, Handheld, dan
lain-lain.
·
Estimasi jadwal, budget, dan P&L. Jika
kita juga bekerja sebagai publisher, maka kita juga harus menentukan jadwal
pengerjaan, budget yang akan dikeluarkan, dan profit & lossnya.
Pengertian
Game Engine
Game engine
adalah sebuah perangkat lunak yang dirancang untuk pembuatan dan pengembangan
suatu video game. Game engine memberikan kemudahan dalam menciptakan
konsep sebuah game yang akan di buat. Sebuah game engine dibagi menjadi dua
bagian besar. Yaitu API dan SDK. API ( Applicaiton Programming Interfaces )
adalah bagian operating system, services dan libraries yang diperlukan untuk
memanfaatkan beberapa feature yang diperlukan.
Dalam hal ini contohnya DirectX. Sementara SDK adalah kumpulan dari libraries
dan API yang sudah siap digunakan untuk memodifikasi program
yang menggunakan operating system dan services yang sama. Fungsi utama
yang disediakan oleh game engine meliputi rendering untuk grafik 2D atau 3D,
deteksi tabrakan (dan tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan
buatan, jaringan, streaming, manajemen memori, threading, dukungan lokalisasi
dan layar grafik.
Berikut ini beberapa tipe dari game engine diantaranya :
1. Roll-your-own game
engine
2. Mostly-ready game
engines
3. Point-and-click engines
Open Source Game engine
·
Blender
·
Crystal Space
·
DXFramework
·
Golden T Game Engine (GTGE)
·
Irrlicht
·
OGRE
·
Panda3D
·
Reality Factory
·
RealmForge
·
The Nebula Device 2
Commercial Game engine
§ 3DGameStudio
§ C4 Engine
§ DXStudio
§ GameStudio
§ Esenthel Engine
§ Leadwerks Engine 2
§ NeoAxis Engine
§ Torque Game Engine
§ TV3D SDK 6.5
§ Visual3D.NET Game Engine
Game juga dapat diartikan sebagai arena keputusan dan
aksi pemainnya. Saat ini perkembangan game sudah sangat pesat. Dalam pengembangan game, bagian-bagian
yang berperan antara lain :
– Game Designer : Format
dan Behaviour dari Game
– Artist : Model-model,
Textures, Animation
– Level Designer : Ruang
atau Environment Game
– Audio Designer : Suara
yang digunakan
– Programmer :
Menuliskan Code
– Lain-lain
Produksi, Management, Marketing
Namun saya hanya akan membahas lebih detail mengenai Game
Designer. Berikut ini adalah pembahasan Game Designer, Pengertian Game Engine
dan Contoh dari Game Engine .
Game Designer termasuk dalam pre-production
stage, yang berarti Game Designer bekerja sebelum Artist dan Programmer. Game
Designer adalah seseorang yang bertugas untuk membuat alur cerita atau
blueprint dari sebuah game yang akan dibuat. Hal ini bertujuan untuk memperkuat
daya analisis dan logika berpikir para pemainnya untuk pengambilan keputusan
sebaik mungkin. Sehingga pekerjaan artist dan programmer akan lebih terarah
dalam mengembangkan sebuah game. Untuk menjadi seorang game designer, kita
harus memperoleh keterampilan dalam memainkan banyak game meskipun bukan game
yang kita sukai. Langkah berikutnya yaitu mempelajari lebih lanjut dengan
membaca setiap buku, tidak hanya buku yang berisi tentang rancangan sebuah game
namun buku yang lainnya seperti buku pengetahuan umum, buku cerita dan yang
lainnya juga dapat diterapkan hingga menjadi sebuah rancangan game.
Bagian-bagian pada Game Designer :
·
Lead
designer adalah orang yang bertanggung jawab
atas semua kinerja teamnya. Dia akan memimpin dan juga memastikan komunikasi
team berjalan dengan baik serta memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan.
·
Game mechanic designer adalah orang yang mendesain dan menyeimbangkan mekanika alur cerita
pada sebuah game.
·
Level designer or environment designer adalah orang yang bertanggung jawab dalam pembuatan misi game, level
game, fitur game dan lingkungan sekitar pada game.
·
Writer adalah
orang yang menulis dan memahami cerita dari game, dialog, komentar, dan cerita
cuplikan game.
Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam mendesain sebuah game yaitu :
1. Level Design : mendesain setiap level game termasuk fitur, tingkat kesulitan, dan tema dari setiap level.
2. World Design : merancang dunia dalam game. Mulai dari latar tempat, waktu dan tema keseluruhan dari game.
3. Game Writing : merancang setiap dialog, komentar dan jalan cerita dari game.
4. User Interface Design : mendesain interaksi user dan segala feedbacknya, misalnya saat kita mengetuk pintu, apa yang akan terjadi selanjutnya.
5. Content Design : mendesain karakter, barang, perlengkapan, misi, dan lain-lain.
6. System Design : merancang game rules dan rumus-rumus yang digunakan secara garis besar. Misalnya pada game Angry Bird, bagaimana game akan terjadi, apakah menggunakan rumus parabola, atau lebih mengutamakan fitur physics, atau bahkan kedua-duanya.
1. Level Design : mendesain setiap level game termasuk fitur, tingkat kesulitan, dan tema dari setiap level.
2. World Design : merancang dunia dalam game. Mulai dari latar tempat, waktu dan tema keseluruhan dari game.
3. Game Writing : merancang setiap dialog, komentar dan jalan cerita dari game.
4. User Interface Design : mendesain interaksi user dan segala feedbacknya, misalnya saat kita mengetuk pintu, apa yang akan terjadi selanjutnya.
5. Content Design : mendesain karakter, barang, perlengkapan, misi, dan lain-lain.
6. System Design : merancang game rules dan rumus-rumus yang digunakan secara garis besar. Misalnya pada game Angry Bird, bagaimana game akan terjadi, apakah menggunakan rumus parabola, atau lebih mengutamakan fitur physics, atau bahkan kedua-duanya.
Beberapa
pertanyaan yang biasa dijadikan acuan oleh seorang Game Designer yaitu:
- Apa
saja yang akan menjadi aturannya?
- Bagaimana
tolak ukur penilaian gamenya (skor)
- Bagaimana
pergeseran tingkat kesulitan seiring dengan jalannya game?
- Apa
yang membuat game ini menyenangkan?
Beberapa
tugas yang biasanya dikerjakan oleh Game Designer diantaranya :
·
Membuat Mock-up game. Mock-up adalah
gambaran kasar/sketsa yang menggambarkan game seperti apa yang kita inginkan.
·
Membuat Storyboard, yaitu gambar berurutan
yang menunjukkan level dari tiap game atau menggambarkan adegan-adegan tiap
kejadian yang berbeda-beda.
·
Menentukan genre. Terkadang seorang Game
Designer membuat eksperimennya sendiri. Sering kali mereka mencoba menggabungkan
beberapa tipe genre menjadi sebuah game yang unik. Bisa jadi mixing genre itu
berbuah hasil yang baik, atau tidak jarang juga malah gagal.
·
Gameplay, deskripsikan apa yang akan player
lakukan di dalam game.
·
Fitur, buat daftar apa saja yang akan
menjadi fitur dalam game itu. Misalkan grafis yang tidak biasa, game play yag
menarik, dan lain-lain.
·
Setting, deskripsikan dunia gamenya.
Termasuk konsep art yang akan digunakan. Jika game ini kuat di storynya, maka
tambahkan fitur yang mempengaruhi jalan cerita.
·
Story, jika gamenya mempunyai jalan cerita,
maka berikan penjelasan mendetil. Perkenalkan karakter utama, identifikasikan
masalahnya, deskripsikan penjahatnya, dan jelaskan bagaimana hero akan
mengalahkannya.
·
Target audience, game ini akan dipasarkan
untuk remaja kah? Remaja pria atau wanita kah?
·
Hardware Platform, jelaskan untuk device
apa game ini akan dibuat. Apakah untuk PC, Console, Mobile, Handheld, dan
lain-lain.
·
Estimasi jadwal, budget, dan P&L. Jika
kita juga bekerja sebagai publisher, maka kita juga harus menentukan jadwal
pengerjaan, budget yang akan dikeluarkan, dan profit & lossnya.
Pengertian
Game Engine
Game engine
adalah sebuah perangkat lunak yang dirancang untuk pembuatan dan pengembangan
suatu video game. Game engine memberikan kemudahan dalam menciptakan
konsep sebuah game yang akan di buat. Sebuah game engine dibagi menjadi dua
bagian besar. Yaitu API dan SDK. API ( Applicaiton Programming Interfaces )
adalah bagian operating system, services dan libraries yang diperlukan untuk
memanfaatkan beberapa feature yang diperlukan. Dalam hal ini contohnya DirectX.
Sementara SDK adalah kumpulan dari libraries dan API yang sudah siap digunakan
untuk memodifikasi program yang menggunakan operating system dan services
yang sama. Fungsi utama yang disediakan oleh game engine meliputi rendering
untuk grafik 2D atau 3D, deteksi tabrakan (dan tanggapan tabrakan), suara,
script, animasi, kecerdasan buatan, jaringan, streaming, manajemen memori,
threading, dukungan lokalisasi dan layar grafik.
Berikut ini beberapa tipe dari game engine diantaranya :
1. Roll-your-own game
engine
2. Mostly-ready game
engines
3. Point-and-click engines
Open Source Game engine
·
Blender
·
Crystal Space
·
DXFramework
·
Golden T Game Engine (GTGE)
·
Irrlicht
·
OGRE
·
Panda3D
·
Reality Factory
·
RealmForge
·
The Nebula Device 2
Commercial Game engine
§ 3DGameStudio
§ C4 Engine
§ DXStudio
§ GameStudio
§ Esenthel Engine
§ Leadwerks Engine 2
§ NeoAxis Engine
§ Torque Game Engine
§ TV3D SDK 6.5
§ Visual3D.NET Game Engine
Referensi :
http://tekno.kompas.com/read/2012/12/10/16190686/Orang.Indonesia.di.Balik.Game.Assassins.Creed
http://article.wn.com/view/2012/09/06/Industri_game_dunia_dihantui_kehancuran/
http://bandungnewsphoto.com/index.php/en/news/read/iklan2/khatgrafis.swf?content=sosialita&op=view&id=270058497