Kiat Membeli
Tanah di Kawasan Berkembang
Membeli
tanah di kawasan berkembang, dimanapun kotanya bisa dipastikan menguntungkan
dari segi investasi. Tanah sebagai instrumen investasi terbukti memliki
keunggulan berbanding investasi lain, karena makin terbatasnya lahan berbanding
peminat. Keuntungan bisa didapat berasal dari kenaikan progresif nilainya tiap
tahun. Bisa pula dari pemanfaatan tanah tersebut untuk fungsi komersial yang
lebih produktif. Namun sayangnya, untuk beli tanah di kawasan berkembang
lumrahnya akan mendapat saingan dari para spekulan tanah bermodal besar.
Memerlukan kecerdikan agar tepat investasinya. Lanjutkan membaca untuk
mengetahui sedikit kiat membeli tanah menurut PropertyToday.
Sebuah kawasan berkembang baru umumnya menarik magnet investasi.
Berbondong-bondong pemilik modal membelanjakan uangnya demi mendapat kesempatan
membeli tanah dan lalu meneguk keuntungan. Perusahaan pengembang, sektor
industri, pabrik-pabrik baru, kawasan pemukiman, juga sektor perkantoran dan pendidikan
pun ramai-ramai beli tanah. Tak ketinggalan investor perorangan pun berlomba
membebaskan tanah. Akibatnya, dalam kurun waktu singkat, harga tanah melambung
tinggi di kawasan tersebut.
Karena itu, meski di kawasan berkembang terdapat potensi keuntungan investasi,
prakteknya tak mudah melakukannya. Apalagi bagi investor perorangan hingga
mendapatkan tanah ideal. Faktor harga yang sudah terlanjur tinggi menjadi
hambatan utamanya. Kecerdikan menemukan tanah berkategori bagus, baik dari sisi lokasi maupun
harga, serta potensi kenaikannya di masa mendatang mutlak diperlukan investor.
Mengujinya bisa dengan melihat seksama apakah kawasan tersebut benar-benar
bakal terus berkembang atau tidak. Banyak terjadi kabar tentang berkembangnya
sebuah kawasan ternyata hanya sebatas kabar burung yang dikembangkan oleh
spekulan tanah. Motifnya jelas, untuk mendongkrak nilai tanah yang terlanjur
mereka kuasai.
Jamaknya, tanda-tanda berkembangnya sebuah kawasan baru bisa dikenali dari
pesatnya pertumbuhan sektor pemukiman. Bila sektor pemukiman baru terbangun,
dengan sendirinya, sektor lainnya pun membuntuti. Area komersial seperti
perdagangan, perkantoran, sekolah dan tempat kuliner dipastikan menjamur
sebagai penopang. Daya dorong ekonomi nyatanya memang merupakan faktor utama
yang menstimulasi perkeembangan sebuah kawasan baru. Bila sektor perdagangan
berdenyut, sektor lainnya pun mengikuti sebagai mata rantai.
Cara lain mengendus sebuah kawasan yang bakal berkembang juga bisa dilakukan
dengan mengamati tingginya lalu lalang kendaraan yang lewat di seputar kawasan
tersebut. Pemukiman baru berati bertambahnya jumlah penduduk baru di sebuah
kawasan. Lazimnya, mobilitas mereka ke tempat kerja, pusat keramaian dan
sentra-sentra aktifitas mereka pun meningkat. Hiruk-pikuk mereka tercermin dari
lalu-lalang kendaraan yang mereka gunakan, dan itu bisa menjadi ukuran obyektif
tumbuhnya sebuah kawasan.
Untuk memastikan keputusan membeli tanah di kawasan berkembang menghasilkan
keuntungan investasi, berikut ini adalah beberapa kiatnya:
Carilah lokasi tanah dengan harga miring dan pembayarannya berjangka panjang.
Apakah ada tanah jenis itu? Ya, ada. Penyebabnya bisa bermacam-macam, proses
turun waris dari para pemegang haknya, salah satunya. Atau bisa juga karena
luasan lahannya berkategori besar, mecapai puluhan ribu meter. Bisa juga karena
bentuk tanahnya tidak ideal untuk fungsi komersial kecuali bila digabung dengan
tanah sebelahnya.
Belilah tanah yang justru masih berupa leter C, petok D, atau sejenisnya, bukan
yang telah berserftifikat. Tanah yang masih leter C petok D, atau sejenisnya,
dengan sendirinya memerlukan jangka waktu 6 bulan sekurangnya untuk terbit
sertifikat. Apalagi jika tanah leter C tersebut masih berstatus sawah basah,
mengurus pengeringannya hingga jadi Sertifikat Hak Milik Pekarangan (SHMP)
bahkan memakan waktu kurang lebih 1 tahun. Bila mendapati jenis tanah seperti
ini, harga dan jangka waktu pebayaran pasti bisa di bawah standar.
Carilah tanah yang merupakan area penyangga dari kawasan utama di area baru
yang sedang berkembang. Ada saja area penyangga yang belum tergarap
infrastrukturnya dengan baik namun berdekatan dengan kawasan utama yang
berkembang. Akses jalannya belum beraspal, atau belum tergarap sebagai akses
penghubung ke kawasan utama. Tanah di area penyangga tersebut pun bisa
dipastikan akan sangat berkembang dan tak murah lagi harganya seiring
berjalannya waktu.
Jika memliki dukungan dana cukup, pilihlah tanah di kawasan berkembang yang
paling strategis lokasinya. Tepat di area utama kawasan berkembang tersebut.
Meski harga perolehannya sudah lebih tinggi dibanding sekitarnya, tetapi lokasi
strategisnya tetap akan mendongkrak harga. Fungsi komersialnya yang lebih
tinggi juga akan membuat harganya melesat.
Beberapa kiat membeli tanah di atas berisi sebagian saja dari strategi umum
yang dapat dijadikan pertimbangan beli tanah di kawasan berkembang. Masih
banyak sebab serta keadaan lain yang memungkinkan investor memetik keuntungan.
Pada dasarnya, membeli tanah tak ada ruginya sama sekali, dimanapun lokasinya.(sumber:propertytoday.co.id)
#MahakaryaTips #MahaKaryaStrategicBranding #MahaKaryaFingerprint #mahaKaryaPromosiBisnis #MahakaryaTrainingCenter
---------------------------------------------------------------------------------
Mau dapat
Franchise Gratis? ikuti seminar kami,
more info: 0878 86090 169 / 0813 1107 0120
more info: 0878 86090 169 / 0813 1107 0120
Tidak ada komentar:
Posting Komentar