Rabu, 10 Juni 2015

Bermulailah Bermain dengan Investasi Tanah serta di Bidang Properti

Kiat Membeli Tanah di Kawasan Berkembang
Membeli tanah di kawasan berkembang, dimanapun kotanya bisa dipastikan menguntungkan dari segi investasi. Tanah sebagai instrumen investasi terbukti memliki keunggulan berbanding investasi lain, karena makin terbatasnya lahan berbanding peminat. Keuntungan bisa didapat berasal dari kenaikan progresif nilainya tiap tahun. Bisa pula dari pemanfaatan tanah tersebut untuk fungsi komersial yang lebih produktif. Namun sayangnya, untuk beli tanah di kawasan berkembang lumrahnya akan mendapat saingan dari para spekulan tanah bermodal besar. Memerlukan kecerdikan agar tepat investasinya. Lanjutkan membaca untuk mengetahui sedikit kiat membeli tanah menurut PropertyToday.

Sebuah kawasan berkembang baru umumnya menarik magnet investasi. Berbondong-bondong pemilik modal membelanjakan uangnya demi mendapat kesempatan membeli tanah dan lalu meneguk keuntungan. Perusahaan pengembang, sektor industri, pabrik-pabrik baru, kawasan pemukiman, juga sektor perkantoran dan pendidikan pun ramai-ramai beli tanah. Tak ketinggalan investor perorangan pun berlomba membebaskan tanah. Akibatnya, dalam kurun waktu singkat, harga tanah melambung tinggi di kawasan tersebut.

Karena itu, meski di kawasan berkembang terdapat potensi keuntungan investasi, prakteknya tak mudah melakukannya. Apalagi bagi investor perorangan hingga mendapatkan tanah ideal. Faktor harga yang sudah terlanjur tinggi menjadi hambatan utamanya. Kecerdikan menemukan tanah berkategori bagus, baik dari sisi lokasi maupun harga, serta potensi kenaikannya di masa mendatang mutlak diperlukan investor. Mengujinya bisa dengan melihat seksama apakah kawasan tersebut benar-benar bakal terus berkembang atau tidak. Banyak terjadi kabar tentang berkembangnya sebuah kawasan ternyata hanya sebatas kabar burung yang dikembangkan oleh spekulan tanah. Motifnya jelas, untuk mendongkrak nilai tanah yang terlanjur mereka kuasai.

Jamaknya, tanda-tanda berkembangnya sebuah kawasan baru bisa dikenali dari pesatnya pertumbuhan sektor pemukiman. Bila sektor pemukiman baru terbangun, dengan sendirinya, sektor lainnya pun membuntuti. Area komersial seperti perdagangan, perkantoran, sekolah dan tempat kuliner dipastikan menjamur sebagai penopang. Daya dorong ekonomi nyatanya memang merupakan faktor utama yang menstimulasi perkeembangan sebuah kawasan baru. Bila sektor perdagangan berdenyut, sektor lainnya pun mengikuti sebagai mata rantai.

Cara lain mengendus sebuah kawasan yang bakal berkembang juga bisa dilakukan dengan mengamati tingginya lalu lalang kendaraan yang lewat di seputar kawasan tersebut. Pemukiman baru berati bertambahnya jumlah penduduk baru di sebuah kawasan. Lazimnya, mobilitas mereka ke tempat kerja, pusat keramaian dan sentra-sentra aktifitas mereka pun meningkat. Hiruk-pikuk mereka tercermin dari lalu-lalang kendaraan yang mereka gunakan, dan itu bisa menjadi ukuran obyektif tumbuhnya sebuah kawasan.

Untuk memastikan keputusan membeli tanah di kawasan berkembang menghasilkan keuntungan investasi, berikut ini adalah beberapa kiatnya:
Carilah lokasi tanah dengan harga miring dan pembayarannya berjangka panjang. Apakah ada tanah jenis itu? Ya, ada. Penyebabnya bisa bermacam-macam, proses turun waris dari para pemegang haknya, salah satunya. Atau bisa juga karena luasan lahannya berkategori besar, mecapai puluhan ribu meter. Bisa juga karena bentuk tanahnya tidak ideal untuk fungsi komersial kecuali bila digabung dengan tanah sebelahnya.

Belilah tanah yang justru masih berupa leter C, petok D, atau sejenisnya, bukan yang telah berserftifikat. Tanah yang masih leter C petok D, atau sejenisnya, dengan sendirinya memerlukan jangka waktu 6 bulan sekurangnya untuk terbit sertifikat. Apalagi jika tanah leter C tersebut masih berstatus sawah basah, mengurus pengeringannya hingga jadi Sertifikat Hak Milik Pekarangan (SHMP) bahkan memakan waktu kurang lebih 1 tahun. Bila mendapati jenis tanah seperti ini, harga dan jangka waktu pebayaran pasti bisa di bawah standar.

Carilah tanah yang merupakan area penyangga dari kawasan utama di area baru yang sedang berkembang. Ada saja area penyangga yang belum tergarap infrastrukturnya dengan baik namun berdekatan dengan kawasan utama yang berkembang. Akses jalannya belum beraspal, atau belum tergarap sebagai akses penghubung ke kawasan utama. Tanah di area penyangga tersebut pun bisa dipastikan akan sangat berkembang dan tak murah lagi harganya seiring berjalannya waktu.
Jika memliki dukungan dana cukup, pilihlah tanah di kawasan berkembang yang paling strategis lokasinya. Tepat di area utama kawasan berkembang tersebut. Meski harga perolehannya sudah lebih tinggi dibanding sekitarnya, tetapi lokasi strategisnya tetap akan mendongkrak harga. Fungsi komersialnya yang lebih tinggi juga akan membuat harganya melesat.

Beberapa kiat membeli tanah di atas berisi sebagian saja dari strategi umum yang dapat dijadikan pertimbangan beli tanah di kawasan berkembang. Masih banyak sebab serta keadaan lain yang memungkinkan investor memetik keuntungan. Pada dasarnya, membeli tanah tak ada ruginya sama sekali, dimanapun lokasinya.(sumber:propertytoday.co.id)

---------------------------------------------------------------------------------

Mau dapat Franchise Gratis? ikuti seminar kami,
more info: 0878 86090 169 / 0813 1107 0120

Tidak ada komentar:

Posting Komentar